Beberapa hari yang lalu, ketika takbir berkumandang, saya kembali melakukan pemeriksaan bulanan di kediaman dr. Anisah.
Kakak tidak ikut jeng?
Sudah tidur Dok. Setelah adzan Maghrib dia makan malam lalu masuk kamar. Jadi saya perginya setelah selesai menidurkan dia.
Ini sendirian?
Iya Dok.
Kami melihatnya di layar, bergerak dan terus bergerak. Wajahnya, kedua tangan dan kakinya, serta jantungnya yang bergerak naik turun. Mencoba mendengarkan denyut jantungnya meski hanya sebentar saja. Karena kemudian, hilang bersama kumandang takbir keliling yang melintas.
Sendirian. Sama seperti bulan kemarin. Sama seperti tahun-tahun kemarin ketika mengandung Ibrahim.
Memiliki anak batita, tengah mengandung si adik, dan suami (masih) bekerja di luar kota itu, bertemu dua atau tiga minggu sekali dan hanya beberapa jam saja itu....luar biasa rasanya.
Yang menjadi penyemangat hanya satu.
Selalu ingat bahwa tugas kita sebagai manusia hanya satu, TAAT, taat pada semua yang telah ditetapkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Assalamu'alaykum Maryam,
Assalamu'alaykum Musa,
Assalamu'alaykum kesayangan kami,
Sudah 120 hari engkau berada dalam kandungan Ummi,
Telah ditiupkan ruh-mu,
Telah engkau sanggupi kehidupan ini,
Yaa Allah,
Bentuklah dia dalam kandunganku dengan bentuk yang baik dan tetapkanlah iman hatinya pada-Mu dan utusan-Mu.
Yaa Allah,
Keluarkanlah dia dari kandunganku pada waktu aku melahirkan dengan mudah dan selamat.
Yaa Allah,
Jadikanlah dia orang yang sehat, memiliki akal, cerdas, alim dan mau mengamalkan ilmunya.
Yaa Allah,
Berikanlah dia umur panjang, badan sehat, budi pekerti yang baik serta lisan yang fasih, suara yang baik, guna membaca Al Quran.
Yaa Allah,
Berikanlah yang terbaik menurut-Mu.
Segala puji bagi Allah, yang menguasai semesta alam.
Aamiin.
Semoga, doa ini melesat ke langit bersama doa-doa lainnya. Dibawah rengkuhan malaikat suci menuju Dia sang Maha Kekal Abadi.
Jogokaryan, 22 September 2015
22.00 WIB