buka puasa keluarga

Ketika acara ini dicetuskan oleh keluarga Ibu, 

saya sudah mengurungkan niat untuk ikut serta. 

Sampai saat ini, belum pernah sekalipun saya mengajak Ibrahim

 keluar pada malam hari. 

Bagi saya, begitu adzan Maghrib berkumandang, 

tidak ada lagi kegiatan di luar rumah. Jadi sampai sekarang, selepas Maghrib, Ibrahim sudah berada ditempat tidur, menyusu hingga akhirnya tidur pulas.

Tapi, karena saya dipaksa ikut, akhirnya menyerah juga.

Demi, demi silaturahmi. 

Selain itu, di keluarga Ibu saya, perokok hanya beberapa orang saja.

Dan cukup tahu diri untuk tidak merokok atau segera mematikan rokoknya setelah dipelototin :D Jadi cukup nyaman saat kami berkumpul.

Buka puasa diawali dengan tauziah oleh Ustadz Ramlan.

Lelaki yang dulu sempat dianggap "nakal" oleh Ibunya, karena memutuskan keluar saat masih bersekolah di SMA Negeri 8 Yogyakarta ini, menyampaikan tauziah dengan tema 

Lailatul Qadar dan Rumah Tangga Islam (kewajiban suami terhadap istri). Keluar dari sekolah idola itu bukan tanpa alasan. 

Beliau memilih untuk hijrah ke salah satu pondok pesantren di Jawa Timur. Hingga akhirnya, mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studinya ke

 Timur Tengah.

Saya tuliskan sedikit tentang tauziah beliau tadi. Sambil mendengarkan tauziah, sambil menyuapi Ibrahim, sambil menyusui, multi talenta :D

Bahwa saat ini kita sudah memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan |Dimana, akan ada satu hari, yang kita sebut dengan malam Lailatul Qadar atau malam seribu bulan atau setara dengan sekitar 83 tahun | Semua ibadah kita di malam tersebut berarti akan setara dengan ibadah yang dilakukan selama 83 tahun | 
Kita ini adalah hambanya yang umurnya dapat dikatakan pendek | Rata-rata sekitar 60-70 tahun | Bertubuh kecil | Berbeda dengan manusia pada jaman sebelumnya | Yang memiliki umur panjang dan postur tubuh yang besar | Mereka ini mendapatkan kesempatan beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala jauh lebih banyak dibandingkan kita | Mereka lebih kuat dibandingkan kita | 

Sayangnya, malam istimewa ini adalah rahasia Allah | Tetapi kabar baiknya adalah, bahwa semua orang Islam, jika beribadah dengan sungguh-sungguh terutama selama sepuluh hari terakhir ini, tidak menutup kemungkinan merasakan istimewanya malam Lailatul Qadar ini | Karena Islam adalah rahmat bagi semesta alam | Untuk itu, silahkan mengikuti I'tikaf di masjid, baik laki-laki ataupun perempuan | 

Lalu dilanjutkan dengan tema selanjutnya,

Dalam kehidupan rumah tangga, sudah diatur tentang kewajiban suami terhadap istri | Sejak awal pernikahan, ada mahar, mahar adalah harta milik istri, suami tidak boleh mengambilnya kecuali istri ikhlas| Mahar yang diberikan oleh suami merupakan harta milik istri, yang dapat digunakan untuk hal-hal yang manfaat atau ketika dalam kondisi terdesak | Dalam kewajiban memberi nafkah, suami hendaknya juga melihat "level" si istri, mengusahakannya semaksimal mungkin, sesuai dengan kemampuan | Meskipun istrinya kaya raya, suami tetap wajib memberikan materi. Meskipun istrinya memiliki penghasilan sendiri, suami juga tetap wajib memberikan nafkah | Kecuali, istri meng-ikhlas-kan |

Perempuan itu, memang banyak bicaranya | Karena itu para suami, lebih bersabarlah | Begitu banyak angka perceraian saat ini | Ketika melihat kelemahan istri, carilah kebaikannya | Pasti akan lebih banyak kebaikan dari sang istri | Misalkan, istri tidak pandai memasak, tetapi dia baik hatinya, pandai menyenangkan suami, mengurus anak-anak dengan baik dan lain-lain | #kalau saya kok banyak kurangnya ya :(

Sekalipun masih banyak sekali kekurangan, masih banyak yang harus dibenahi dalam rumah tangga, kita tetap harus menampakkan keharmonisan terutama saat didepan umum | Sembari terus berbenah |

Tauziah cukup singkat karena memang mulainya terlambat dan adzan Magrib berkumandang. Padahal ada yang ingin saya tanyakan. Boleh tidak ya, muslimah itu mengkonsumsi obat penunda haid saat bulan Ramadhan, supaya dapat lebih banyak beribadah? Semoga sampai umurnya, sehat sampai nanti bisa menyampaikan pertanyaan itu. Aamiin...