Profile

My photo
.:muslim.love Allah.love Muhammad saw.love Ibrahim as.indonesian.29 years old.a wife.a mom.love travelling and drawing.wear hijab since 2003:.

Labels

21.6.14

toa oh toa

Saya hanyalah ibu rumah tangga biasa, biasa-biasa saja. Tetapi izinkanlah saya menulis ini. Semoga bermanfaat.



Status diatas adalah status temannya teman saya. Teman saya ini hanya teman di jejaring sosial. Karena saya sendiri belum pernah bertemu. Nah, sementara, temannya teman saya itu, saya tidak berteman di jejaring sosial, kenalpun tidak. Status itu muncul karena teman saya menyukai status temannya itu.

Bingung? Lupakan saja. Karena bukan itu yang ingin saya bahas disini.

Pertama, 
terlepas dari apapun agama beliau.

Kedua, 
semoga beliau mengurungkan niat untuk melaporkan pengurus masjid ke pihak berwajib. Memilih untuk membicarakan baik-baik masalah volume TOA dengan yang bersangkutan atau dibahas dalam Rapat RT atau pertemuan bapak-bapak di kampungnya. Termasuk soal kaset yang mbaret-mbaret itu. Berapa sih harga kaset?

Ketiga, 
semua orang di bumi ini tahu betul, bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Termasuk volume TOA yang terlalu keras. Saya harap, setelah masalah volume dan kaset kusut itu selesai, tidak ada masalah lagi. Dan Anda, percayalah, bahwa jika yang diperdengarkan melalui TOA dan kaset itu adalah lantunan ayat suci Qur'an, tidak akan mengganggu pertumbuhan anak Anda. Sama halnya jika Anda percaya akan kekuatan musik klasik pada tumbuh kembang anak bahkan sejak dalam janin. 

Keempat. 
Dan saya sadar bahwa agama saya adalah agama yang paling "berisik". Dalam sehari saja, adzan sampai 5 kali. Belum lagi takbir menjelang hari raya. Belum lagi kalau pengajian kampung. Belum lagi saat bulan Ramadhan, sibuk orang-orang membangunkan untuk sahur. Belum lagi yang lain-lain...

Salah satu komentar yang muncul dalam status itu, sepertinya menyinggung soal adzan. Tentang adzan, Anda bisa googling saja. Banyak artikel terkait. Tetapi untuk saya pribadi, adzan yang berkumandang adalah penghargaan terbaik untuk muadzin terhebat sepanjang masa. Bilal.

Lima. 
Kepada pengurus masjid, setelah adzan memang sebaiknya tidak ada suara-suara lagi yang berkumandang melalui TOA sampai iqomah. Lebih baik menggunakan waktu antara adzan sampai dengan iqomah untuk berdoa dan berdzikir. Karena itu adalah waktu terbaik, mustajabnya doa. Apalagi jika dikampung tersebut masyarakatnya majemuk. Daripada dilaporkan polisi?

Terakhir, tentang minyak babi. Anda simpan saja :)


Saya Yuna,
Ibu rumah tangga biasa-biasa saja.

No comments:

Post a Comment