Profile

My photo
.:muslim.love Allah.love Muhammad saw.love Ibrahim as.indonesian.29 years old.a wife.a mom.love travelling and drawing.wear hijab since 2003:.

Labels

17.5.13

a motherhood ep.5

Bismilahirahmanirrahim…

Ibrahim baru saja tidur. Tidak seperti biasanya, dia tidur agak larut hari ini. Biasanya pukul enam sudah terlelap. Ibrahim tertawa, menarik ujung baju saya, mengoceh, dan sesekali memeluk saya dengan tangannya yang mungil. Dia ingin menghibur saya, mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja. Tetapi, melihat Ibrahim tertawa, semakin nyeri dada saya. Hari ini, pagi hari ini, saya positif sebagai ibu dari anak yang mengalami KRIPTORKISMUS. Di akhir tulisan akan saya sisipkan artikel terkait.

Penantian saya selama enam bulan berakhir sudah. Hanya testis sebelah kiri Ibrahim yang turun, sementara yang sebelah kanan tidak ada perkembangan. Inilah yang disebut dengan Kriptorkismus. Saya harus menempuh tindakan medis karena usia Ibrahim sudah melewati enam bulan.

Saat menemui dr.Elisa, SpA beberapa hari yang lalu, saya berharap mendengar kabar baik. Tetapi ternyata tidak. Dan pagi hari tadi, saya menemui dokter spesialis bedah anak, dr.Rochadi, SpB, SpBA(K) untuk penanganan lebih lanjut.

Saya tetap harus bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala apapun kondisi saat ini. Saya harus bersyukur karena Dia telah mempertemukan saya dengan dr.Elisa yang sangat teliti. Yang perlu diperhatikan dalam kasus seperti ini, Kriptorkismus memerlukan ketelitian yang tinggi karena semua tampak baik-baik saja. Sekali lagi saya katakan, semua tampak baik-baik saja.

Saya harus bersyukur (lagi), dipertemukan dengan dokter spesialis bedah yang “tidak suka” bedah. Mulai hari ini, setiap satu minggu sekali, Ibrahim dijadwalkan terapi sinar mikro selama lima minggu.
“Saya bisa saja bedah dia dan lakukan operasi,” kata dr.Rochadi pagi tadi.
“Pastilah Dok. Anda dokter bedah. Anak TK juga tahu kalau Dokter bisa bedah,”jawab saya dalam hati.
Lalu saya bertanya, “Jika terapi ini tidak menunjukkan perkembangan, tindakan apa selanjutnya Dok?”
“Sebelum terapi yang kelima, testisnya sudah turun. Semua baik-baik saja. Percayalah.”

Hari ini, besok, lusa dan seterusnya, saya berusaha untuk ikhlas dan kuat. Allah tidak pernah menghukum. Saya harus percaya itu.

Tadi ketika masih di ruang praktek dr.Rochadi, saya hanya bisa memeluk Ibrahim dan berusaha untuk tidak menangis. Saya berkata kepada Allah, angkat sakitnya Ibrahim dan berikan pada hamba. Biarkan saya yang menanggungnya. Tidak lama setelah saya berkata seperti itu, pintu ruang prakter didorong dari luar dan muncul seorang perempuan muda yang menangis kesakitan diatas kursi rodanya, dibelakangnya lelaki yang mungkin adalah suaminya dan seorang anak perempuan berusia enam tahun yang mungkin juga adalah putrinya. Dr.Rochadi segera beralih ke perempuan muda itu dan menenangkannya. Belakangan saya tahu, perempuan itu baru saja menjalani operasi di bagian ususnya. Pasca operasi, bukannya membaik, kondisinya justru bertambah buruk. Dan dr.Rochadi terkena getahnya. Bukan beliau yang melakukan operasi, tetapi ketika pasca operasi dan kondisinya bertambah buruk, barulah menemui beliau. Allah sepertinya menjawab perkataan saya tadi melalui perempuan ini. “Yuna, apakah kamu akan sanggup jika menanggung sakit seperti perempuan itu?” Saya memeluk Ibrahim lebih kuat lagi dan kali ini air mata tidak terbendung lagi.

Teruntuk teman-teman semua,
Saya mohon maaf atas semua kesalahan yang pernah saya lakukan, baik saya sengaja maupun tidak saya sengaja. Semoga saya diberikan keikhlasan dan kekuatan dalam menjalani ini semua. Mohon doanya untuk kesembuhan malaikat kecil saya.

Semoga tulisan saya ini membawa manfaat…

Artikel terkait:

Kriptorkismus (Testis tak turun)

Testis adalah kelenjar reproduksi esensial laki-laki untuk fertilitas dan untuk memproduksi sperma serta hormon testoteron dari saat pubertas sampai dewasa. Dalam perkembangan normal janin laki-laki, testis bergerak turun dari rongga perut ke lokasinya di kantung zakar.
Lokasi testis (buah zakar) dalam skrotum (kantung zakar) sangat diperlukan untuk proses spermatogenesis, karena suhunya yang lebih rendah 1,5-2oC dibanding suhu tubuh. Turunnya testis merupakan langkah terakhir dari serangkaian proses genetik, embriologik, anatomik dan hormonal.

Apa sebetulnya kriptorkismus

Kriptorkismus adalah terhentinya proses penurunan satu atau kedua testis di suatu tempat antara rongga perut dengan kantung zakar.
    Kriptorkismus merupakan gangguan diferensiasi seksual laki-laki yang paling sering dijumpai.

Apakah kriptorkismus sering ditemukan

Laporan angka kejadiannya saat lahir bervariasi berkisar 3,4% hingga 5 - 6% dan angka kejadiannya akan bertambah besar pada bayi prematur mencapai 17% serta pada bayi dibawah 2000 gram mencapai 100%. Hal ini dapat diterangkan karenatestis turun ke kantung zakar pada umur 7 bulan kehamilan (gestasi 28 minggu).
    Sekitar 10% kriptorkismus ini bilateral (tidak turun kedua testis) dan 3 - 4% ada yang ternyata tidak punya testis.

Apa saja komplikasi

Ada beberapa komplikasi kriptorkismus. Komplikasi jangka panjang yang terpenting adalah keganasan (kanker) dan infertilitas. Selain keganasan dan infertil dilaporkan juga komplikasi lain yaitu torsi testis dan hernia inguinalis.

Bagaimana kriptorkismus dapat diketahui

Testis yang tidak turun tidak menimbulkan keluhan seperti sakit, jadi sering tidak diketahui kecuali orang tuanya dan dokter teliti memeriksa serta memperhatikan genital. Kriptorkismus perlu dicurigai jika kantung zakar terlihat rata dan kecil yang seharusnya membulat dan tampak 2 kantung.
    Biasanya kriptorkismus dapat terdiagnosis pada bayi baru lahir atau pada saat kontrol rutin bulanan ke dokter.
    Untuk diagnosis harus diperiksa dengan teliti. Jika perlu dapat dilakukan USG atau MRI atau bahkan laparoskopi dan khusus untuk kriptorkismus bilateral harus dilakukan uji HCG (human chrorionic gonadotropin).

Apakah kriptorkismus perlu diobati


Jelas kriptorkismus harus diobati karena jika testis tidak bergerak turun, akhirnya risiko komplikasi akan meningkat seperti inferitilitas dan keganasan. Pada banyak kasus testis masih bisa turun sampai umur 6 bulan, namun setelah umur 6 bulan harus diberi pengobatan. Dan jika tidak turun sampai umur 2 tahun sebaiknya dilakukan penurunan dengan tindakan bedah.

Bagaimana pengobatan kriptorkismus

Pengobatan kriptorkismus yaitu dengan pemberian hormon HCG dan jika tidak berhasil selanjutnya harus dengan tindakan bedah.

Apa saja TIP untuk kriptorkismus
  1. Pastikan jenis kelamin anak saat baru lahir
  2. Anak laki-laki harus mempunyai 2 testis saat lahir, jika kedua testes tidak teraba harap segera konfirmasikan apakah testesnya ada.
  3. Periksa apakah kriptorkismus disertai mikropenis
  4. Jika sudah jelas kriptorkismus, bolah ditunggu sampai umur 6 bulan. Jika setelah umur 6 bulan belum turun harus segera diobati.

Penulis : Aman B. Pulungan (IDAI)

No comments:

Post a Comment