Ibrahim
baru saja tidur. Tidak seperti biasanya, dia tidur agak larut hari ini.
Biasanya pukul enam sudah terlelap. Ibrahim tertawa, menarik ujung baju saya, mengoceh,
dan sesekali memeluk saya dengan tangannya yang mungil. Dia ingin menghibur
saya, mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja. Tetapi, melihat Ibrahim
tertawa, semakin nyeri dada saya. Hari ini, pagi hari ini, saya positif sebagai
ibu dari anak yang mengalami KRIPTORKISMUS. Di akhir tulisan akan saya sisipkan
artikel terkait.
Penantian
saya selama enam bulan berakhir sudah. Hanya testis sebelah kiri Ibrahim yang
turun, sementara yang sebelah kanan tidak ada perkembangan. Inilah yang
disebut dengan Kriptorkismus. Saya harus menempuh tindakan medis karena usia
Ibrahim sudah melewati enam bulan.
Saat
menemui dr.Elisa, SpA beberapa hari yang lalu, saya berharap mendengar kabar
baik. Tetapi ternyata tidak. Dan pagi hari tadi, saya menemui dokter spesialis
bedah anak, dr.Rochadi, SpB, SpBA(K) untuk penanganan lebih lanjut.
Saya
tetap harus bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala apapun kondisi saat ini.
Saya harus bersyukur karena Dia telah mempertemukan saya dengan dr.Elisa yang
sangat teliti. Yang perlu diperhatikan dalam kasus seperti ini, Kriptorkismus
memerlukan ketelitian yang tinggi karena semua tampak baik-baik saja. Sekali
lagi saya katakan, semua tampak baik-baik saja.
Saya
harus bersyukur (lagi), dipertemukan dengan dokter spesialis bedah yang “tidak
suka” bedah. Mulai hari ini, setiap satu minggu sekali, Ibrahim dijadwalkan
terapi sinar mikro selama lima minggu.
“Saya
bisa saja bedah dia dan lakukan operasi,” kata dr.Rochadi pagi tadi.
“Pastilah Dok. Anda dokter bedah. Anak TK juga tahu kalau Dokter bisa bedah,”jawab saya dalam hati.
Lalu saya bertanya, “Jika terapi ini tidak menunjukkan perkembangan, tindakan apa selanjutnya Dok?”
“Sebelum terapi yang kelima, testisnya sudah turun. Semua baik-baik saja. Percayalah.”
Hari ini, besok, lusa dan seterusnya, saya berusaha untuk ikhlas dan kuat. Allah tidak pernah menghukum. Saya harus percaya itu.
“Pastilah Dok. Anda dokter bedah. Anak TK juga tahu kalau Dokter bisa bedah,”jawab saya dalam hati.
Lalu saya bertanya, “Jika terapi ini tidak menunjukkan perkembangan, tindakan apa selanjutnya Dok?”
“Sebelum terapi yang kelima, testisnya sudah turun. Semua baik-baik saja. Percayalah.”
Hari ini, besok, lusa dan seterusnya, saya berusaha untuk ikhlas dan kuat. Allah tidak pernah menghukum. Saya harus percaya itu.
Tadi
ketika masih di ruang praktek dr.Rochadi, saya hanya bisa memeluk Ibrahim dan
berusaha untuk tidak menangis. Saya berkata kepada Allah, angkat sakitnya
Ibrahim dan berikan pada hamba. Biarkan saya yang menanggungnya. Tidak lama
setelah saya berkata seperti itu, pintu ruang prakter didorong dari luar dan
muncul seorang perempuan muda yang menangis kesakitan diatas kursi rodanya,
dibelakangnya lelaki yang mungkin adalah suaminya dan seorang anak perempuan berusia enam tahun yang mungkin juga adalah putrinya. Dr.Rochadi segera beralih ke
perempuan muda itu dan menenangkannya. Belakangan saya tahu, perempuan itu baru
saja menjalani operasi di bagian ususnya. Pasca operasi, bukannya membaik,
kondisinya justru bertambah buruk. Dan dr.Rochadi terkena getahnya. Bukan
beliau yang melakukan operasi, tetapi ketika pasca operasi dan kondisinya bertambah
buruk, barulah menemui beliau. Allah sepertinya menjawab perkataan saya tadi
melalui perempuan ini. “Yuna, apakah kamu akan sanggup jika menanggung sakit
seperti perempuan itu?” Saya memeluk Ibrahim lebih kuat lagi dan kali ini air
mata tidak terbendung lagi.
Teruntuk
teman-teman semua,
Saya
mohon maaf atas semua kesalahan yang pernah saya lakukan, baik saya sengaja
maupun tidak saya sengaja. Semoga saya diberikan keikhlasan dan kekuatan dalam
menjalani ini semua. Mohon doanya untuk kesembuhan malaikat kecil saya.
Semoga
tulisan saya ini membawa manfaat…
Artikel
terkait:
Kriptorkismus
(Testis tak turun)
Testis adalah kelenjar reproduksi
esensial laki-laki untuk fertilitas dan untuk memproduksi sperma serta hormon
testoteron dari saat pubertas sampai dewasa. Dalam perkembangan normal janin
laki-laki, testis bergerak turun dari rongga perut ke lokasinya di kantung
zakar.
Lokasi testis (buah zakar) dalam
skrotum (kantung zakar) sangat diperlukan untuk proses spermatogenesis, karena
suhunya yang lebih rendah 1,5-2oC dibanding suhu tubuh. Turunnya
testis merupakan langkah terakhir dari serangkaian proses genetik, embriologik,
anatomik dan hormonal.
Apa sebetulnya kriptorkismus
Kriptorkismus adalah terhentinya proses penurunan satu atau kedua testis di suatu tempat antara rongga perut dengan kantung zakar.
Kriptorkismus merupakan gangguan diferensiasi seksual laki-laki yang paling sering dijumpai.
Apakah kriptorkismus sering ditemukan
Laporan angka kejadiannya saat lahir bervariasi berkisar 3,4% hingga 5 - 6% dan angka kejadiannya akan bertambah besar pada bayi prematur mencapai 17% serta pada bayi dibawah 2000 gram mencapai 100%. Hal ini dapat diterangkan karenatestis turun ke kantung zakar pada umur 7 bulan kehamilan (gestasi 28 minggu).
Sekitar 10% kriptorkismus ini bilateral (tidak turun kedua testis) dan 3 - 4% ada yang ternyata tidak punya testis.
Apa saja komplikasi
Ada beberapa komplikasi kriptorkismus. Komplikasi jangka panjang yang terpenting adalah keganasan (kanker) dan infertilitas. Selain keganasan dan infertil dilaporkan juga komplikasi lain yaitu torsi testis dan hernia inguinalis.
Bagaimana kriptorkismus dapat diketahui
Testis yang tidak turun tidak menimbulkan keluhan seperti sakit, jadi sering tidak diketahui kecuali orang tuanya dan dokter teliti memeriksa serta memperhatikan genital. Kriptorkismus perlu dicurigai jika kantung zakar terlihat rata dan kecil yang seharusnya membulat dan tampak 2 kantung.
Biasanya kriptorkismus dapat terdiagnosis pada bayi baru lahir atau pada saat kontrol rutin bulanan ke dokter.
Untuk diagnosis harus diperiksa dengan teliti. Jika perlu dapat dilakukan USG atau MRI atau bahkan laparoskopi dan khusus untuk kriptorkismus bilateral harus dilakukan uji HCG (human chrorionic gonadotropin).
Apakah kriptorkismus perlu diobati
Jelas kriptorkismus harus diobati karena jika testis tidak bergerak turun, akhirnya risiko komplikasi akan meningkat seperti inferitilitas dan keganasan. Pada banyak kasus testis masih bisa turun sampai umur 6 bulan, namun setelah umur 6 bulan harus diberi pengobatan. Dan jika tidak turun sampai umur 2 tahun sebaiknya dilakukan penurunan dengan tindakan bedah.
Bagaimana pengobatan kriptorkismus
Pengobatan kriptorkismus yaitu dengan pemberian hormon HCG dan jika tidak berhasil selanjutnya harus dengan tindakan bedah.
Apa saja TIP untuk kriptorkismus
Apa sebetulnya kriptorkismus
Kriptorkismus adalah terhentinya proses penurunan satu atau kedua testis di suatu tempat antara rongga perut dengan kantung zakar.
Kriptorkismus merupakan gangguan diferensiasi seksual laki-laki yang paling sering dijumpai.
Apakah kriptorkismus sering ditemukan
Laporan angka kejadiannya saat lahir bervariasi berkisar 3,4% hingga 5 - 6% dan angka kejadiannya akan bertambah besar pada bayi prematur mencapai 17% serta pada bayi dibawah 2000 gram mencapai 100%. Hal ini dapat diterangkan karenatestis turun ke kantung zakar pada umur 7 bulan kehamilan (gestasi 28 minggu).
Sekitar 10% kriptorkismus ini bilateral (tidak turun kedua testis) dan 3 - 4% ada yang ternyata tidak punya testis.
Apa saja komplikasi
Ada beberapa komplikasi kriptorkismus. Komplikasi jangka panjang yang terpenting adalah keganasan (kanker) dan infertilitas. Selain keganasan dan infertil dilaporkan juga komplikasi lain yaitu torsi testis dan hernia inguinalis.
Bagaimana kriptorkismus dapat diketahui
Testis yang tidak turun tidak menimbulkan keluhan seperti sakit, jadi sering tidak diketahui kecuali orang tuanya dan dokter teliti memeriksa serta memperhatikan genital. Kriptorkismus perlu dicurigai jika kantung zakar terlihat rata dan kecil yang seharusnya membulat dan tampak 2 kantung.
Biasanya kriptorkismus dapat terdiagnosis pada bayi baru lahir atau pada saat kontrol rutin bulanan ke dokter.
Untuk diagnosis harus diperiksa dengan teliti. Jika perlu dapat dilakukan USG atau MRI atau bahkan laparoskopi dan khusus untuk kriptorkismus bilateral harus dilakukan uji HCG (human chrorionic gonadotropin).
Apakah kriptorkismus perlu diobati
Jelas kriptorkismus harus diobati karena jika testis tidak bergerak turun, akhirnya risiko komplikasi akan meningkat seperti inferitilitas dan keganasan. Pada banyak kasus testis masih bisa turun sampai umur 6 bulan, namun setelah umur 6 bulan harus diberi pengobatan. Dan jika tidak turun sampai umur 2 tahun sebaiknya dilakukan penurunan dengan tindakan bedah.
Bagaimana pengobatan kriptorkismus
Pengobatan kriptorkismus yaitu dengan pemberian hormon HCG dan jika tidak berhasil selanjutnya harus dengan tindakan bedah.
Apa saja TIP untuk kriptorkismus
- Pastikan jenis kelamin anak
saat baru lahir
- Anak laki-laki harus mempunyai
2 testis saat lahir, jika kedua testes tidak teraba harap segera
konfirmasikan apakah testesnya ada.
- Periksa apakah kriptorkismus
disertai mikropenis
- Jika sudah jelas kriptorkismus,
bolah ditunggu sampai umur 6 bulan. Jika setelah umur 6 bulan belum turun
harus segera diobati.
Penulis : Aman B. Pulungan (IDAI)
No comments:
Post a Comment