Incoming call…Mas Syahdani
Syahdani, bagaimana packingnya? sudah siap semua?
Yuna, sudah.
Syahdani, ada yang mau aku katakan.
Yuna, apa?
Syahdani, maukah Yuna menjadi istriku? Tidak perlu dijawab sekarang, boleh besok, bulan depan, tahun depan, atau kapan saja. dipikirkan dulu.
Yuna, iya, aku mau menjadi istrimu, Syahdani Hary Nugroho.
Dulu, dirimu tidak terlalu penting dalam kehidupanku. Tetapi sekarang, semua berbeda. Semoga Rabb memberikan kemudahan selalu.
Malam itu, 11 Maret 2011…
***
Pukul 06.00 waktu Indonesia bagian tengah, Minggu, 13 Maret 2011. Mataku masih berat sekali. Lelah, setelah kemarin menjadi kuli bandara sesampainya di bandara Bau-Bau, Sulawesi Tenggara.
Incoming call…Ibu
Ibu, yun, coba tanyakan sama Syahdan, berapa orang yang datang ke rumah nanti.
Yuna, datang kerumah?
Ibu, iya, hari ini keluarga Temanggung datang kerumah Insya Allah. Kamu belum tahu?
Rasa mengantuk dan lelah hilang seketika.
Yuna, hah???
Ibu, iya lamarannya hari ini.
Yuna, haaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhh?????????????
Khitbah model apa ini? Tidak ada calon pengantin perempuan dan laki-laki…!!! Aku di kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara sedangkan Syahdani di Jakarta.
Dialled…Mas Syahdani
Syahdani, itu kejutan. (Dia mengatakan ini tanpa rasa bersalah)
Yuna, kejutan???
Tetapi, kejadian ini mampu membuatku tersenyum sepanjang hari saat menemani mbak Christa Dewi dan mas Priambodo belanja kebutuhan untuk training selama satu minggu kedepan, ditengah sesaknya pasar tradisional kota kecil Bau-Bau, dibawah teriknya matahari. Aku dikhitbah…
***
No comments:
Post a Comment