Profile

My photo
.:muslim.love Allah.love Muhammad saw.love Ibrahim as.indonesian.29 years old.a wife.a mom.love travelling and drawing.wear hijab since 2003:.

Labels

6.11.12

most beautiful gift - 6


Alhamdulillah, minggu ini Baby Z memasuki minggu ke 39. Mulai bulan Oktober, pemeriksaan rutin dilakukan setiap dua minggu sekali. Beberapa hari yang lalu, saya juga menjalani cek di laboratorium, cek hematologi lengkap, golongan darah rhesus, waktu pendarahan dan pembekuan, urine serta Hbs  untuk menghadapi persalinan. Biayanya lebih kurang Rp250.000.

“Assalamualaikum Dok.”
“Wa’alaikumsalam Nak. Bagaimana? Sehat?”
“Alhamdulillah Dok. Ini hasil cek di laboratorium Dok.”
“Oya ya. Kita lihat hasilnya ya.” Dokter Anisah membuka amplop yang masih tertutup rapat dan mulai menjelaskan satu persatu.

Hasil cek Hematologi yang meliputi Hemoglobin, Eritrosit, Hematokrit, Lekosit, Trombosit dan beberapa lainnya, berada dalam kisaran nilai rujukan, semua normal. Begitu juga untuk urine dan waktu pendarahan/pembekuan. Waktu pendarahan/pembekuan yang normal adalah antara 2-7 menit. Hasil cek laboratorium saya adalah 3 menit. Sehingga apabila dalam persalinan terjadi pendarahan, tidak terlalu membahayakan si ibu.

Kemudian tentang golongan darah rhesus saya yang hasilnya positif. Awalnya, saya tidak terlalu paham tentang golongan darah ini. Sering mendengar, tetapi tidak terlalu paham. Penjelasan dr.Anisah kurang lebih seperti ini. Rhesus adalah protein yang terdapat pada permukaan sel darah merah. Mereka yang mempunya faktor protein ini disebut rhesus positif, dan sebaliknya, mereka yang tidak memiliki faktor protein ini disebut rhesus negatif.

Saya memiliki golongan darah B dengan rhesus positif. Sedangkan Hubby golongan darah O, dan belum diketahui rhesus apa. Meskipun faktor rhesus tidak berpengaruh terhadap kesehatan, tetapi hal ini harus diperhatikan oleh pasangan suami istri yang ingin/akan memiliki keturunan.

Tidak menjadi masalah apabila ibu rhesus(+) dan ayah rhesus(+); ibu rhesus(+) dan ayah rhesus(-); ibu rhesus(-) dan ayah rhesus (-). Masalah akan muncul apabila ibu rhesus (-) sedangkan janin rhesus(+) (diturunkan dari ayahnya yang rhesus (+)). Hal ini disebabkan karena akan terbentuk antibodi jika ibu dan janin memiliki rhesus yang berbeda. Pasangan dengan kondisi seperti ini, biasanya hanya anak pertama yang mampu bertahan hidup. Jika menginginkan anak kedua dan seterusnya, maka persalinan harus dilakukan di rumah sakit yang mampu melakukan tindakan penggantian darah si bayi. Wallahu’alam.

Pelajaran yang saya dapatkan adalah, sangat penting bagi kita dan pasangan, jauh hari sebelumnya sudah melakukan cek golongan darah rhesus ini (dan juga cek kesehatan lainnya). Saya tidak membayangkan bila hasil rhesus saya adalah negatif dan tidak tahu rhesus Hubby apa. Bersyukur jika rhesus Hubby juga negatif. Bagaimana jika ternyata hasilnya positif? Padahal persalinan hanya tinggal menghitung hari saja.

Kita manusia, tentunya selalu mengusahakan yang baik. Berusaha, berdoa dan berserah pada Allah apapun hasilnya.

Dear my baby,
Insya Allah Ummi sudah siap. Kapan kamu akan lahir? Kita berjuang bersama-sama yah :)
Bukan proses persalinan yang Ummi takutkan (eh…bukan berarti Ummi tidak takut sama sekali yah). Tetapi bagaimana nanti menemanimu bertumbuh, mendidikmu, menjadi madrasah/sekolah bagimu. Itu harus Ummi lakukan sepanjang hidup, bukan hanya hitungan jam seperti saat melahirkanmu ke dunia ini.

No comments:

Post a Comment