Profile

My photo
.:muslim.love Allah.love Muhammad saw.love Ibrahim as.indonesian.29 years old.a wife.a mom.love travelling and drawing.wear hijab since 2003:.

Labels

23.8.12

bakmi jowo


Bismillah…
Masih dalam suasana Idul Fitri, untuk itu saya mengucapkan Taqaballahu minna wa minkum, Taqabal yaa kaarim, Selamat Hari Raya Idul Fitri.

Dua hari yang lalu saya kembali ke Yogyakarta, Rabu sore. Hari Kamis rencananya akan kami gunakan untuk silaturahmi dengan keluarga di Yogyakarta. Tetapi kenyataannya, seharian saya hanya dirumah. Istirahat :D

Dan malamnya, saya menyantap bakmi jawa. Saya bukan penggemar bakmi jawa, jarang…setahun sekali juga belum tentu. Keinginan makan bakmi jawa sebenarnya sudah ada sejak beberapa hari sebelum lebaran, saat saya berangkat ke Temanggung. Di Temanggung juga ada bakmi jawa, tetapi rasa bakmi rebusnya cenderung manis, bukan gurih seperti di kampung. Jadi, saya tahan saja keinginan itu.

Tujuan utama adalah Bakmi Mbah Mo, tetapi akhirnya urung karena antriannya masih sekitar 50-an porsi. Yang saya tahu, bakmi jawa dimasak per porsi. Katanya, kalau dimasak bersamaan, misal dua atau tiga porsi sekaligus, rasanya tidak enak. Abah dulu yang bilang. Kecewa. Menelan ludah. Hubby lalu merengkuh kepala saya di pundaknya dan mengusap-usap pelan.
“Sudah…sudah…masih ada besok. Besok jam empat sore kamu sudah siap-siap lalu kita berangkat ke sini.”
Sebenarnya saya bisa saja turun dari mobil lalu merengek-merengek didepan juru masak, siapa yang tidak kasihan pada perempuan hamil yang sedang ngidam bakmi jawa, hahahaha… Tidaklah, takut nanti Baby Z juga memiliki kebiasaan buruk seperti itu.

Finally, Bakmi Jawa Pak Geno. Antri sekitar 20 porsi. Menahan rasa kantuk demi bakmi rebus :D







Oya, saat di Temanggung saya mendapat ilmu baru dari kerabat Hubby. Bagaimana cara mengetahui jenis kelamin baby saat masih dalam kandungan. Dengan cara cincin diikat dengan rambut atau benang, lalu diletakkan 2-3cm diatas pusar ibu. Jika gerakannya memutar (membuat lingkaran), maka jenis kelamin si baby adalah perempuan. Tetapi jika cincin bergerak kedepan belakang atau kanan kiri, maka kemungkinan dia laki-laki. Entah bagaimana logikanya. Yang jelas kami mencobanya begitu sampai dirumah :D Hasilnyaaaaaa…cincin bergerak kekanan dan kekiri. Aaaaaaaaa…lucunya :D Bahkan kami mencoba lagi ketika sampai dirumah Yogya. Ijul juga mencoba diatas pusar Abah. Hasilnya, si cincin bingung mau bergerak kemana :D Tidak bergerak memang. Sama ketika saya coba diatas pusar Hubby :D

No comments:

Post a Comment