Bismillah…
Masih
dalam suasana Idul Fitri, untuk itu saya mengucapkan Taqaballahu minna wa
minkum, Taqabal yaa kaarim, Selamat Hari Raya Idul Fitri.
Dua
hari yang lalu saya kembali ke Yogyakarta, Rabu sore. Hari Kamis rencananya
akan kami gunakan untuk silaturahmi dengan keluarga di Yogyakarta. Tetapi
kenyataannya, seharian saya hanya dirumah. Istirahat :D
Dan
malamnya, saya menyantap bakmi jawa. Saya bukan
penggemar bakmi jawa, jarang…setahun sekali juga belum tentu. Keinginan makan
bakmi jawa sebenarnya sudah ada sejak beberapa hari sebelum lebaran, saat saya
berangkat ke Temanggung. Di Temanggung juga ada bakmi jawa, tetapi rasa bakmi
rebusnya cenderung manis, bukan gurih seperti di kampung. Jadi, saya tahan
saja keinginan itu.
Tujuan
utama adalah Bakmi Mbah Mo, tetapi akhirnya urung karena antriannya masih sekitar
50-an porsi. Yang saya tahu, bakmi jawa dimasak per porsi. Katanya, kalau
dimasak bersamaan, misal dua atau tiga porsi sekaligus, rasanya tidak enak.
Abah dulu yang bilang. Kecewa. Menelan ludah. Hubby lalu merengkuh kepala saya
di pundaknya dan mengusap-usap pelan.
“Sudah…sudah…masih
ada besok. Besok jam empat sore kamu sudah siap-siap lalu kita berangkat ke
sini.”
Sebenarnya
saya bisa saja turun dari mobil lalu merengek-merengek didepan juru masak,
siapa yang tidak kasihan pada perempuan hamil yang sedang ngidam bakmi jawa,
hahahaha… Tidaklah, takut nanti Baby Z juga memiliki kebiasaan buruk seperti
itu.
Finally,
Bakmi Jawa Pak Geno. Antri sekitar 20 porsi. Menahan rasa kantuk demi bakmi
rebus :D
Oya,
saat di Temanggung saya mendapat ilmu baru dari kerabat Hubby. Bagaimana cara
mengetahui jenis kelamin baby saat masih dalam kandungan. Dengan cara cincin
diikat dengan rambut atau benang, lalu diletakkan 2-3cm diatas pusar ibu. Jika
gerakannya memutar (membuat lingkaran), maka jenis kelamin si baby adalah
perempuan. Tetapi jika cincin bergerak kedepan belakang atau kanan kiri, maka
kemungkinan dia laki-laki. Entah bagaimana logikanya. Yang jelas kami
mencobanya begitu sampai dirumah :D Hasilnyaaaaaa…cincin bergerak kekanan dan
kekiri. Aaaaaaaaa…lucunya :D Bahkan kami mencoba lagi ketika sampai dirumah
Yogya. Ijul juga mencoba diatas pusar Abah. Hasilnya, si cincin bingung mau
bergerak kemana :D Tidak bergerak memang. Sama ketika saya coba diatas pusar
Hubby :D
No comments:
Post a Comment