Profile

My photo
.:muslim.love Allah.love Muhammad saw.love Ibrahim as.indonesian.29 years old.a wife.a mom.love travelling and drawing.wear hijab since 2003:.

Labels

19.12.10

tuhan sudah menjawab doaku

Sabtu, 18 Desember 2010

Pagi-pagi aku membuka blog dan jejaring sosial. Mengganti foto profilku dengan foto dimana aku mengenakan pakaian hitam. Suram.

Pukul lima sore. Aku mendatangi Bagong di klinik. Dia tertidur. Aku memanggilnya pelan beberapa kali.

Bagong...Bagong...Bagong... Aku datang...

Bagong hanya menggerakkan kepalanya sedikit. Lalu berusaha duduk. Tidak lama. Hingga dia kembali ke posisi semula. Kaki depannya terlalu lemah.

Bagong cepat sembuh. Kami semua sudah sangat rindu. Aku janji, kalau kamu pulang nanti, aku tidak akan mengganggumu dengan menusukkan daun jarum ke tubuhmu... 

Entah apa sebenarnya nama tanaman itu. Mirip pandan, hanya saja lebih kecil, daunnya lebih keras dan bagian ujungnya berwarna coklat tua lancip, mirip jarum. Kadang aku mengambil salah satu daunnya dan menusukkan ke bagian tubuh Bagong. Bagong benci sekali jika aku melakukan itu. Aku hanya akan berhenti jika dia sudah sangat marah.

Bagong kembali berusaha duduk. Kali ini agak lama. Kaki depan bagian kiri masuk ke dalam tempat minumnya. Bagong hanya diam.

Di taman depan, ada sebuah tempayan berisi ikan hias. Sering Bagong duduk di depannya dan memperhatikan beberapa ekor ikan yang berenang menggodanya. Kalau sudah seperti itu, salah satu kaki depannya akan masuk ke dalam air. Basah. Berusaha mengeringkan dengan cara menjilati. Tetapi Bagong akan mengulanginya. Hingga benar-benar bosan.

Aku membantu Bagong untuk kembali berbaring. Aku menungguinya. Duduk disebelah kandangnya. Berusaha untuk tidak menangis lagi. Tapi selalu gagal.

Mbak Yuna...

Hai Dok...

Bagong belum ada kemajuan. Tadi malam kami mencoba memasukkan makanan. Tetapi dia selalu memuntahkannya.

Bagong akan sembuh Dok...

Iya benar. Bagong sudah besar. Kuat. Dia pasti sembuh.

Bagong cepat sembuh. Besok pagi aku akan menemuimu lagi. Aku janji...

                                                          ---

Minggu, 19 Desember 2010 pukul 06.10

Aku menghubungi klinik hewan tempat Bagong dirawat. Aku ingin bertemu dengan dokter Dian, mengatakan kepada beliau, nanti aku akan kesana membayar biaya perawatan Bagong untuk beberapa hari kedepan. Tetapi dokter Dian belum datang.

Mataku sembab. Dari tadi malam aku tidak berhenti menangis. 

Pukul 08.00
Aku memilih rok lebar berwarna biru dongker. Memadukannya dengan kaos dan sweater berwarna hitam. Aku memilih warna jilbab yang senada. Hitam.

Pukul 08.23
Klinik Hewan Kayu Manis. Bisa berbicara dengan Mbak Yuna?

Saya sendiri. Dokter Dian?

Iya betul. Saya mau mengabarkan, Bagong sudah pergi. Tadi pagi pukul satu...

Baik Dok... Saya akan kesana. Membawanya pulang...

Bagong sudah pergi. 

Terakhir aku menemuinya kemarin sore, saat dia berusaha keras untuk duduk. Mungkin Bagong ingin mengucapkan terimakasih. Atau ingin mengucapkan salam perpisahan. 

Maaf Bagong, aku tidak menyadarinya.

Maaf, aku tidak duduk disampingmu, membelai bulumu, saat engkau akan pergi untuk selamanya.

Maaf, aku sudah berusaha melakukan yang baik untukmu, dan Tuhan melakukan yang terbaik untukmu.

Engkau mengerti bagaimana rasanya kehilangan. Sangat menyakitkan. Terimakasih untuk lima belas bulan yang telah engkau berikan. 

Tuhan sudah menjawab doaku.

Selamat jalan Bagong...

4 comments: