Profile

My photo
.:muslim.love Allah.love Muhammad saw.love Ibrahim as.indonesian.29 years old.a wife.a mom.love travelling and drawing.wear hijab since 2003:.

Labels

29.4.14

badai saat langit berpelangi...roseola

Kamis, 17 April 2014
18:15
Badan Ibrahim terasa hangat. Sesuai anjuran dokter yang sudah berpengalaman membesarkan dua anak selama hampir tiga puluh tahun, alias ibu saya, saya kerik punggung Ibrahim dengan bawang merah. Hasilnya, dia menjadi senewen. Biasanya jam seperti ini, dia menyusu bersiap untuk tidur, bukan dikerik.
Sekitar pukul sembilan malam, dia biasa minta ASI lagi. Badannya terasa panas sekali di kulit saya. 39.4°C Percuma ketika saya mencoba menempelkan kain air hangat didahinya, dia ambil dan...buang. Wajar, Ibrahim tidak pernah sakit sebelumnya. Perlakuan-perlakuan ini dianggapnya asing.
Saya tunggu hingga tengah malam, suhu tubuhnya masih berkisar diangka 39. Berharap pagi segera tiba dan panasnya hilang.

Jumat, 18 April 2014
Dini hari
39.8°C
Pikiran saya semakin kacau. Tubuh Ibrahim panas sekali. Saya terus menyusui dan memeluknya. Sejak demam, intensitas menyusunya luar biasa. Dia juga meminta air putih, 
Putiihh...
Ibrahim mau minum air putih? Tanya saya,
Iya...
Saya tidak memberikan obat penurun panas apapun. Saya baru akan menyerah jika melebihi angka 40°C 

Sabtu, 19 April 2014
08.00
Seingat saya, hari Sabtu, dokter Elisa libur praktek di Apotek. Jadilah saya menghubungi Rumah Sakit JIH. 
02744463535 (45)
Iya, saya menghubungi nomer telepon rumah sakit tersebut sebanyak 45 kali dan barulah tersambung. Luar biasa... Akhirnya, nomer urut 10 untuk Ibrahim. Dokter Elisa mulai praktek pukul sepuluh siang ini.

11.00
Hei Ibrahim, kamu ngapain nyusul saya kesini?
Panas Dok,
Sejak kapan Bu?
Kamis malam,
Dibaringkan disana Bu, biar saya lihat. Kemarin ketemu saya di Apotek kapan Bu?
Seminggu yang lalu,
Imunisasi?
Hanya kontrol rutin,
Kamu sakit apa? Anak tidak pernah sakit ini Sus. Tidak ada batuk pilek. Ini paru-parunya juga bersih. Coba buka mulutnya... Itu gigi baru Bu?
Geraham itu sudah agak lama dok.
Atau itu? Ada geraham atas yang mau muncul... 39.8°C Saya beri penurun panas lewat anus.
...
......
.........
Senin sore, kalau panas belum turun, ketemu saya di Apotek. Saya rujuk untuk cek darah. Ada dugaan Demam Berdarah...

Senin, 21 April 2014
07.00
Saya tidak tahan lagi menunggu hingga sore. Panasnya belum juga hilang. Pagi itu saya putuskan untuk menemui dokter Elisa.
Ibrahim dirujuk cek darah. Sebelumnya, ketika memeriksa Ibrahim, dokter Elisa sudah mengatakan bahwa sepertinya bukan Demam Berdarah.
Kalau DB, perutnya ini keras Bu, tetapi Ibrahim tidak...
Tetapi, tetap saja saya khawatir. Karena sebelum panas, Ibrahim sore hari sebelumnya main ditempat Nenek Buyutnya, yang letaknya tidak jauh dari kali.
Sekitar pukul dua belas siang, Abih Ibrahim menelpon saya, memberitahukan hasil laboratorium. 


Bukan Demam Berdarah. Lalu?
Tadi dokter Elisa berpesan, jika dua hari lagi masih demam, beliau meminta saya untuk membawa Ibrahim kembali kesana. 

Sampai dengan hari Rabu, Ibrahim masih demam. Disekitaran angka 38°C 
Rasanya saya ingin menyerah. Lelah terasa. Sampai terpikir membawa Ibrahim ke rumah sakit dan opname saja. Tetapi untuk apa? Ibrahim tidak pernah menolak makan dan minum. Ibrahim juga maunya selalu sama saya, semuanya. Tidak mau lepas. 

Kamis, 24 April 2014
Masih sama. Masih demam. Terkadang suhu tubuhnya normal, namun kemudian tinggi kembali.

Jumat, 25 April 2014
Demamnya menghilang. Digantikan oleh keringat dingin. Ibrahim masih limbung jika berjalan. Saya terasa menemukan secercah harapan untuk googling. Dengan mengetik kata kunci "keringat dingin setelah demam", hasilnya...saya menemukan banyak kemiripan dengan Roseola.
Dan ketika sedang menatap layar membaca artikel tentang Roseola,
Enci...(Ibrahim meminta kunci lemari display, lalu mengambil gulungan sampul plastik)
Mau dipakai untuk apa? tanya saya,
Ibrahim tidak menjawab. Kemudian berjalan memegang gulungan sampul plastik yang panjangnya lebih kurang 30cm dan berkata,
Uyut...uyut...Mii...uyuuttt... (Ibrahim menirukan nenek buyutnya yang selalu memakai tongkat ketika berjalan)

Sabtu, 26 April 2014




Hari kesembilan, muncul ruam-ruam rata seperti foto diatas. Awalnya saya kira kena ulat bulu :D 
Satu bulaaaannn...berjuang menambah berat badannya sampai 0.7 kilogram, lalu hanya dalam waktu satu minggu, hilang 0.4 kilogram, Alhamdulillah...hosh..hosh...berjuang lagi :))
Ruam datar itu muncul di pipi, tangan, perut, punggung dan kaki secara bergantian. Menghilang, lalu muncul di area lain, seperti itu sampai dengan hari ini. Saya belum memastikannya dengan dokter Elisa.

Artikel terkait:
http://milissehat.web.id/?p=1610

No comments:

Post a Comment