“Mau kemana Neng?”
“Mau
ke Jakarta Bang.”
“Naik
sepeda?”
“Iya
Bang. Soalnya SIM saya ditahan sama suami.”
“Itu
bawa apa dibelakang?”
“Kado
untuk suami Bang.”
“Kecil
amat Neng?”
“Iya
Bang. Kecil tapi didalamnya ada berjuta kata dan rasa cinta untuk suami saya.”
Eeeeeeeyyyyyyaaaaaaaaaaaa……
:D
***
Tidak
ada pertemuan, apalagi perayaan, sama seperti tahun lalu. Tahun lalu, lima
bulan setelah kami menikah, suami merayakan ulang tahunnya (ulang tahun
berdasarkan hitungan kalender masehi) yang ke dua puluh delapan.
Dear
Syahdani Hary Nugroho,
Happy Milad Sayang… Semoga selalu dalam kasih dan
lindungan Allah SWT. Engkau adalah lelakiku yang hebat, dan aku percaya nanti
ketika anak-anak kita lahir, engkau adalah seorang Abbi yang hebat untuk
mereka. Jadi mau berapa anak kita? Satu lusin atau satu kodi? :D
Terimakasih untuk semua cerita cinta bersamamu
sampai dengan saat ini.
Terimakasih untuk senyum dan tawamu yang selalu
engkau berikan, selelah apapun ragamu.
Terimakasih untuk semua usahamu demi kami.
Terimakasih untuk setiap tetes keringatmu saat
engkau mencuci dan setrika pakaianmu sendiri. Maafkan aku. Istri macam apa aku
ini, tidak bisa mendampingimu, mencuci setiap helai pakaianmu, menyiapkan
pakaian kerja dan pekerjaan lainnya yang seharusnya aku lakukan.
Terimakasih… Terimakasih untuk semuanya Sayangku.
Aku mencintaimu. Sangat. Aku sangat mencintaimu karena Allah Ta’ala. Selamat ulang tahun Sayang...
With love,
yuna
No comments:
Post a Comment